Mata itu Aku masih bisa melihatnya, mata yang berkaca-kaca,, namun tak ada tetesan air yang jatuh sedikit pun, Aku tau apa yang Ia rasakan,, Aku pun begitu menyimak dari untaian setiap kata yang keluar dari kedua bibir perempuan itu, tak terasa aku menunduk dan air itu pun jatuh tanpa aku sadari.
begitu Indah diri Mu wahai perempuan, Aku begitu cemburu kepada Mu, cemburu akan kesetiaan Mu, cemburu akan keikhlasan Mu, cemburu akan kepribadian Mu.
walau aku tau seberapa sakit yang kau rasakan, namun tak perna kau tampakan dihadapanya, hari-hari kau lalui seakan semuanya baik-baik saja, padalhan kau tau apa yang dilakukanya namun kau tetap diam dan dan ikhlas menjalaninya, begitu Muliahnya diri Mu,, perempuan yang menjaga rahasia suaminya, perempuan yang patuh kepada pemimpinya, perempuan yang tak perna mengeluh tentang permasalahanya,,,
"Aku begitu kagum kepada Mu.."
Kecemburuan ku datang tiba-tiba, kenapa dan mengapa aku tidak bisa seperti Mu,, yang kuat dalam menghadapi permasalahan yang ada. aku yang selalu mengeluh dan mengeluh setiap masalah yang aku rasakan, padalhan aku sadar masalah Mu jauh lebih dari apa yang aku rasakan,,,
"aku begitu cemburu kepada Mu,,,
dari kejauhan ku lihat diriMu berjalan bersama anak yang kau peluk dengan kasih sayang,, kau tampak indah dengan senyum menawan, kau jalani hidup Mu dengan ketegaran, bekerja dan tetap patuh kepada pemimpin Mu yang membenihi anak-anak Mu sampai besar kini,,,
kini aku berusaha belajar dari Mu, dari setiap apa yang ada pada diri Mu, berusaha ikhlas dan sabar, tersenyum,,,,
karna aku tau disetiap do'a-do'a yang Kau panjatkan di malam tahajut Mu adalah rasa sayang Mu kepada kekasih yang memberi Mu kehidupan dan kepada kekasih Mu yang kau cintai serta anak-anak Mu sebagai pelita semangat Mu,,,
Tetaplah tersenyum perempuan yang memberi ku inspirasi dalam kehidupan yang penuh dengan cobaan ini,,,
Aku bangga kepada Mu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar